Hyundai Buktikan Komitmen Lewat Deretan Mobil Buatan Indonesia di GIIAS 2025

AUTOINDO.ID, TANGERANG–Deretan mobil buatan Indonesia tampil membanggakan di panggung GIIAS 2025 lewat barisan kendaraan Hyundai yang dirakit di Cikarang. Dari MPV STARGAZER, SUV CRETA, hingga kendaraan listrik seperti IONIQ 5 dan KONA Electric, seluruhnya lahir dari pabrik Hyundai di Tanah Air membuktikan bahwa Indonesia tak hanya pasar, tapi juga rumah produksi mobil kelas dunia.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperkuat kiprahnya di industri otomotif nasional lewat investasi jangka panjang senilai USD 3 miliar yang mencakup pembangunan pabrik berstandar global, pengembangan rantai pasok lokal, hingga penguatan ekosistem kendaraan listrik.

“Bagi kami, mobil terbaik untuk masyarakat Indonesia adalah yang dibuat di dalam negeri,” tegas Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer HMID. “Kami secara berkelanjutan mendengarkan masukan konsumen dan menghadirkan produk yang relevan dengan kebutuhan mereka.”

Beberapa model andalan yang dirakit di Indonesia antara lain:

• STARGAZER & STARGAZER Cartenz: MPV keluarga yang dirancang khusus untuk Indonesia, dengan kabin luas, konektivitas modern, dan fitur keselamatan lengkap.

• New CRETA & CRETA N Line: SUV berdesain dinamis, dilengkapi fitur smart sense dan varian N Line yang sporty dengan sentuhan khas Hyundai N.

• IONIQ 5 & IONIQ 5 N: EV pertama buatan lokal dan versi performa tingginya, menghadirkan teknologi Vehicle-to-Load dan fitur khas mobil balap.

• All-new KONA Electric & KONA Electric N Line: Mobil listrik pertama dengan baterai produksi lokal, jangkauan hingga 549 km, dan desain sporty khas N Line.

Selama GIIAS 2025, Hyundai juga memberikan berbagai promo menarik seperti hadiah langsung senilai total Rp1,3 miliar, voucher belanja, trade-in bonus hingga Rp20 juta, hingga gratis servis 5 tahun untuk beberapa model tertentu.

Dengan seluruh langkah ini, Hyundai menunjukkan bahwa masa depan industri otomotif nasional tak hanya soal inovasi, tapi juga soal keberpihakan: pada produksi dalam negeri, tenaga kerja lokal, dan kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia.