AUTOINDO.ID, BALI–Udara Bali siang itu dipenuhi suara mesin dan aroma bensin, berpadu dengan dentuman musik yang membakar semangat para penggemar kustom. Di tengah panggung kreativitas terbesar tahun ini “Custom War 2025” satu sosok mencuri perhatian. Warnanya biru menyala, berbalut aksen emas dengan motif papan catur yang menggoda. Dialah Groove FT 450, karya kolaborasi Royal Enfield dan Front Wheel Motors Indonesia.
Motor ini bukan sekadar modifikasi, tapi wujud keberanian untuk menantang batas. Dibangun dari Guerrilla 450, Groove FT 450 lahir hanya dalam dua bulan. Setiap detailnya bercerita: subframe modular, bodi unibody aluminium 3 mm, suspensi Öhlins, rem Brembo, dan detail handmade seperti swingarm dan knalpot custom. Semua itu dipadukan demi satu hal—menghadirkan performa flat track sejati, ringan 15 kg dari aslinya, dengan tenaga lebih buas berkat ECU yang ditingkatkan dan sistem pembakaran baru.
Nama “Groove” bukan dipilih sembarangan. Ia melambangkan gerakan berputar tanpa henti seperti roda kreativitas yang terus mengalir di dunia kustom.

“Indonesia selalu menjadi salah satu pusat kreativitas terkemuka di dunia kustom. Acara seperti Custom War bukan hanya tentang sepeda motor, tetapi juga tentang komunitas, budaya, dan inspirasi. Dengan Groove FT 450, kami mendorong batasan yang dapat dicapai oleh Guerrilla 450 dan merayakan inovasi yang membuat wilayah ini menjadi bagian yang begitu menarik dari dunia kustom global,” tutur Adrian Sellers, Head – Custom & Motorsport, Royal Enfield.
Di samping Groove FT 450, karya-karya lain seperti Phoenix oleh AMS Garage, Delta oleh Purpose Built Moto, dan GRR FT 450 menambah aura persaingan yang penuh adrenalin. Namun, Groove berdiri sebagai simbol: bahwa Royal Enfield bukan hanya pembuat motor—mereka adalah penggerak budaya, penginspirasi kreativitas, dan kanvas bagi imajinasi tanpa batas.








Discussion about this post