AUTOINDO.ID, TANGERANG–Suara mesin bercampur tawa pengunjung memecah udara hangat di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025.
Aroma karet baru dan kilau logam mengisi ruang pamer, sementara lampu-lampu panggung memantulkan warna dari bodi motor yang baru keluar dari selimut hitamnya.
Di tengah riuh itu, satu hal terasa jelas, IMOS bukan sekadar pameran, tapi panggung besar bagi lahirnya babak baru dunia roda dua Indonesia.
Tahun ini, berbagai merek besar dan lokal datang bukan untuk sekadar unjuk produk, tetapi menyuarakan semangat perubahan.
Dari Honda yang berbicara tentang konektivitas digital, Morbidelli yang menghidupkan kembali jiwa petualangan, Suzuki dengan pesona retro, Yamaha dengan kemewahan, hingga Kupprum yang membawa visi listrik masa depan, semuanya berpadu dalam satu simfoni inovasi.

HONDA ADV160 RoadSync – Petualangan yang Terhubung dengan Dunia
Dari balik panggung megah Honda, cahaya menyorot pada sosok gagah ADV160 RoadSync.
Sebuah motor yang tidak hanya membawa pengendara melintasi jalan, tapi juga menghubungkannya dengan dunia digital.
Melalui fitur Honda RoadSync, pengendara bisa menavigasi kota, memutar musik, atau memeriksa cuaca tanpa harus menyentuh ponsel.
Mesin eSP+ 157cc bertenaga 16 PS tetap menjadi jantung tangguhnya, dipadu HSTC dan ABS untuk menjaga traksi di segala medan.
Satu narasumber tersenyum sambil berkata, “Honda tahu bahwa generasi sekarang tak bisa lepas dari koneksi , bahkan di atas motor sekalipun.”
ADV160 RoadSync seolah ingin menunjukkan bahwa petualangan masa depan bukan lagi soal jarak tempuh, tapi tentang sejauh mana kita bisa tetap terhubung tanpa kehilangan kebebasan.

MORBIDELLI T1002VX & T252X – Dua Wajah Keberanian
Dari sisi lain arena, logo Morbidelli terpampang tegas, nama yang mungkin belum sepopuler rivalnya, tapi kali ini tampil dengan kepercayaan diri penuh.
Dua motor adventure diluncurkan sekaligus: T1002VX dan T252X, keduanya lahir untuk satu tujuan: menaklukkan batas.
T1002VX, sang penjelajah besar, mengusung mesin V-twin 997cc berpendingin cairan dengan tenaga 86 PS.
Fitur riding mode, suspensi kokoh, dan kenyamanan touring membuatnya tampak seperti motor ekspedisi sejati.
Sedangkan T252X tampil lebih ramping namun tetap berotot. Dengan mesin 250cc dua silinder bertenaga 31,5 hp, ditambah slipper clutch dan suspensi upside down 41 mm, ia siap menantang jalan berliku Nusantara.
Seorang pengunjung berkomentar, “Kalau T1002VX adalah gunung, maka T252X adalah tebingnya—sama-sama tangguh, hanya berbeda cara menaklukkannya.”

KUPPRUM NOMAD – Saat Listrik Menyentuh Tanah Petualangan
Lalu dari sudut yang lebih tenang, tapi penuh rasa penasaran, muncul Kupprum Nomad — motor listrik asal Surabaya yang mengguncang arena dengan desain dirt bike futuristik.
Bodi minimalis, garang, dan serba digital namun tetap terasa “Indonesia”.
Kupprum tak main-main. Baterai lithium 5,5 kWh dan motor listrik 4 kW geared mid-drive memberinya jangkauan hingga 200 km sekali pengisian.
Di atas panggung, perwakilan Kupprum berkata tegas, “Kami ingin membuktikan bahwa motor listrik tak hanya pantas di jalan kota tapi juga di lumpur, pasir, dan gunung.”
Kata-kata itu disambut tepuk tangan panjang.
Nomad bukan sekadar produk, ia adalah simbol keberanian lokal untuk menantang dominasi global.

SUZUKI ACCESS 125 – Sentuhan Retro di Tengah Riuh Modernitas
Sementara di booth Suzuki Indonesia, suasana terasa lebih lembut, hampir nostalgik.
Di tengah deru mesin besar, Suzuki Access 125 tampil sederhana namun memikat, seperti secangkir kopi di tengah keramaian pasar.
Dengan mesin SOHC 124 cc berteknologi Suzuki Eco Performance (SEP), motor ini menghasilkan 8,4 PS dan torsi 10,2 Nm.
Bobotnya hanya 106 kg, ringan dan bersahabat bagi siapa pun.
Detail kecil seperti lampu LED, USB charger, dan pengisian bahan bakar di buritan menjadi bukti bahwa Suzuki memahami kebutuhan pengendara urban yang dinamis, namun tetap ingin tampil klasik.
Seorang pengunjung yang hadir berkata lirih, “Access 125 mengingatkan kita bahwa kesederhanaan kadang justru paling memikat.”

YAMAHA XMAX TechMAX – Ketika Kenyamanan Menjadi Kemewahan
Sorotan terakhir jatuh pada booth Yamaha, di mana XMAX TechMAX berdiri megah dalam balutan ceramic grey.
Motor ini tidak hanya tampil premium, tapi juga memancarkan aura eksklusif.
Fitur electric adjustable windscreen dengan pengaturan hingga 95 mm menjadikan pengendara bisa menyesuaikan kenyamanan sesuai postur tubuhnya.
Panel instrumen kini lebih besar dan modern, menyatukan semua informasi dalam satu layar.
Dan untuk keamanan, fitur ESS (Emergency Stop Signal) hadir sebagai penyelamat di situasi darurat.
Dengan banderol Rp 75.360.000 (OTR Jakarta), TechMAX bukan sekadar skutik, ia adalah manifestasi kemewahan yang bisa dikendarai.
Seolah Yamaha berbisik, “Kalau berkendara bisa senyaman ini, siapa butuh mobil?”
IMOS 2025 – Ketika Industri Roda Dua Berbicara dengan Hati
IMOS 2025 bukan sekadar ajang peluncuran motor baru.
Ia adalah cermin perubahan arah industri otomotif Indonesia dari mesin konvensional menuju dunia yang lebih digital, lebih sadar lingkungan, dan lebih emosional.
Honda menawarkan konektivitas, Yamaha memberi kemewahan, Suzuki mengajak bernostalgia, Morbidelli menyalakan semangat petualangan, dan Kupprum membawa keberanian lokal menatap masa depan.
Mereka bukan hanya menjual motor.
Mereka sedang menjual mimpi tentang kebebasan, inovasi, dan keyakinan bahwa masa depan transportasi bukan soal apa yang kita kendarai, tapi bagaimana setiap perjalanan bisa meninggalkan jejak makna.







