AUTOINDO.ID, TANGERANG–Suasana di ICE BSD siang itu terasa berbeda. Deru mesin, lampu berkilau, dan dentuman musik dari setiap stan motor membuat udara bergetar. Di antara kerumunan pengunjung yang datang dari berbagai penjuru negeri, satu hal menjadi topik hangat: kabar bahwa motor baru bisa didapat dengan harga belasan juta bahkan ada yang hanya Rp10 juta.
Ya, inilah Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025, pesta otomotif terbesar di tanah air yang setiap dua tahun sekali menjadi tempat berkumpulnya para penggila roda dua. Sejak resmi dibuka pada 24 September, pameran ini berlangsung selama lima hari penuh hingga 28 September 2025. Tak sekadar ajang pamer teknologi, IMOS kini menjelma menjadi ruang di mana impian dan kenyataan bertemu, khususnya lewat program spesial bernama Pesta Belanja IMOS 2025.
Program inilah yang membuat para pengunjung rela antre dan menunggu di area Prefunction Hall 10. Dua kali sehari, tepat pukul 13.00 dan 17.00 WIB, area tersebut berubah menjadi arena perburuan. Nama-nama seperti Keeway Shiny 150, SM Sport Master 200, Zeeho AE8+ (EV), hingga WMoto Letbe Series menjadi primadona.
Bagaimana tidak, motor yang biasanya dibanderol puluhan juta rupiah bisa dibawa pulang dengan diskon hingga 50 persen, lengkap dengan pajaknya. Motor WMoto Letbe bahkan dilepas hanya Rp10.989.000 harga yang seolah tak masuk akal di tengah tren harga otomotif yang terus naik.
“Melalui program Pesta Belanja IMOS 2025 ini, para pecinta otomotif roda dua dapat merasakan pengalaman berbeda karena berkesempatan mendapatkan berbagai promo eksklusif yang tidak bisa ditemui di tempat lain,” tutur Abiyoso Wietono, Project Director IMOS 2025, ketika ditemui di sela pameran.
Namun tak semua bisa serta-merta ikut berburu. Ada aturan ketat yang membuat proses belanja terasa lebih menantang. Pengunjung harus memiliki gelang tanda masuk IMOS 2025, melakukan pembelian di area pameran, serta menunjukkan KTP asli. Pembayaran pun wajib non-tunai—menggunakan kartu debit atau QRIS dan setiap orang hanya diperbolehkan satu transaksi per KTP.
Aturan itu justru menambah keseruan. Banyak pengunjung datang berkelompok, saling berbagi strategi, bahkan menggandeng keluarga agar bisa memperoleh lebih dari satu unit motor. Di sudut hall, terdengar sorak-sorai setiap kali pengumuman nama pemenang undian belanja diumumkan. Atmosfernya seperti festival, bukan sekadar pameran.
Lebih dari 60 merek kendaraan roda dua hadir di IMOS 2025, menampilkan inovasi dari motor listrik hingga teknologi ramah lingkungan terbaru. Namun di balik kecanggihan itu, program Pesta Belanja menjadi simbol bagaimana industri otomotif kini tak hanya berfokus pada produk, tetapi juga pengalaman konsumen.
Bagi banyak pengunjung, pulang dengan motor baru dari pameran seolah menjadi cerita yang akan dikenang seumur hidup. “Saya datang cuma ingin lihat-lihat,” kata salah satu pengunjung sambil menenteng kunci motor barunya, “eh malah bawa pulang motor seharga sepeda listrik!”
IMOS 2025 pun menegaskan posisinya bukan hanya sebagai barometer industri otomotif Indonesia, tetapi juga sebagai ajang yang mendekatkan inovasi dengan masyarakat. Di tengah derasnya kompetisi global, acara seperti ini membuktikan bahwa gairah otomotif Indonesia masih membara dan di antara gemerlap lampu pameran itu, ada ribuan mimpi kecil yang berhasil diwujudkan dengan satu transaksi non-tunai.







