AUTOINDO.ID, JAKARTA—Di tengah hiruk pikuk Jakarta, sebuah ruang besar tiba-tiba berubah menjadi tempat pulang bagi ribuan orang. Begitu memasuki area Honda Culture Indonesia Vol.2, suasana langsung menyentuh sisi paling personal: senyum yang tak dibuat-buat, aroma kreativitas yang mengalir bebas, dan dentuman musik yang membentuk denyut yang sama—denyut yang membuat semua pengunjung merasa sedang berada di tengah keluarga besar. Bagi banyak pecinta Honda, acara ini bukan sekadar festival; ia adalah jeda emosional yang membangkitkan rindu dan menyalakan kembali kisah-kisah yang pernah tertinggal di sepanjang perjalanan hidup.
Perayaan yang digelar pada 15–16 November 2025 di CIBIS Park, Jakarta, ini menjadi titik kulminasi dari roadshow panjang Honda Culture Indonesia yang menjelajahi 10 kota besar. Namun yang terasa bukan hanya besarnya skala acara, melainkan kualitas kedekatan yang tercipta. Setiap sudut seperti menyimpan cerita, setiap aktivitas seperti menjahit hubungan baru. Bayangan perjalanan 50 tahun Honda di Indonesia seolah hadir dalam bentuk manusia—para pengguna, pecinta, komunitas, dan keluarga yang dibesarkannya.
“Acara ini bukan sekadar perayaan otomotif, tetapi wadah ekspresi lintas generasi yang menyatukan semangat komunitas, kreativitas, dan gaya hidup…” tutur Shugo Watanabe, President Director PT Honda Prospect Motor. Pada banyak acara, kutipan seperti ini hanya menjadi formalitas. Namun di Honda Culture Vol.2, kata-kata itu menemukan wujudnya. Di antara deretan mobil, terlihat seorang ayah menggandeng anaknya sambil bercerita tentang mobil Honda pertamanya. Tak jauh dari mereka, sekelompok remaja bersorak mengabadikan momen di tengah pertunjukan musik. Semua bergerak dalam harmoni: berbeda generasi, satu kecintaan.
Hadirnya 37 komunitas Honda dari lebih dari 100 chapter menambah warna yang sulit ditiru. Empat zona utama—Main Zone, Lifestyle Zone, Relax Zone, dan Culture Zone—dibentuk seperti mozaik pengalaman; masing-masing menghadirkan emosi yang berbeda, namun semuanya terhubung dalam satu benang merah: persaudaraan.
Main Zone menjadi magnet nostalgia. Di sanalah Honda TN-360, mobil klasik yang jarang terlihat, berdiri bersebelahan dengan NSX NA1—ikon sport modern yang membuat banyak orang berhenti spontan. Beberapa pengunjung tampak memandangi mobil-mobil itu dengan sorot mata yang tak bisa dibohongi: sorot yang menyimpan kenangan, perjalanan, bahkan mimpi yang pernah tertunda.
(photo-photo: Denny C)
Lifestyle Zone memancarkan energi anak muda. Kompetisi skate, dance performance, hingga Photo Challenge oleh Hayomoto seolah mencerminkan semangat generasi yang tumbuh bersama inovasi Honda. Sementara itu, Relax Zone menjadi ruang kontemplasi. Deretan foto-foto roadshow dari seluruh Indonesia membuat pengunjung menyadari bahwa Honda Culture bukan hanya perayaan di ibu kota—tetapi gerakan budaya yang hidup di berbagai daerah.
Dan di Culture Zone, denyut komunitas terasa paling kuat. Dentuman dyno test, tawa yang meledak spontan, obrolan teknis yang berubah menjadi keakraban—semuanya membentuk atmosfer yang menguatkan: bahwa Honda bukan hanya kendaraan, tetapi ruang bertemu, ruang tumbuh, dan ruang menyatukan manusia dengan manusia lainnya.
Sejak pertama kali hadir pada 2024, Honda Culture Indonesia telah bergerak melampaui batas acara otomotif. Ia berkembang menjadi wadah identitas. Tempat rindu bertemu jawaban. Tempat persaudaraan baru lahir, dan yang lama diperteguh. Dalam Vol.2, Honda menegaskan bahwa kekuatan sebuah brand tidak hanya terletak pada kecanggihan mesin atau desain, tetapi pada hubungan emosional yang dibangunnya bersama masyarakat.
Di balik gemerlap panggung dan deru mesin, Honda Culture Indonesia Vol.2 menawarkan satu pesan yang menggema lama setelah acara selesai: bahwa setiap perjalanan, sekencang apa pun ia melaju, selalu membutuhkan tempat untuk kembali. Dan bagi ribuan pecinta Honda, tempat itu bukan sekadar acara—melainkan rumah bernama persaudaraan.
