AUTOINDO.ID, JAKARTA–Meski di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik, Adira Finance mencatatkan kinerja yang solid. Hingga September 2024, piutang pembiayaan yang dikelola mencapai Rp56,6 triliun, tumbuh 7% year-on-year (y/y). Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menjelaskan bahwa meski pembiayaan baru di segmen otomotif menurun 9% menjadi Rp27,8 triliun, pembiayaan di sektor non-otomotif mencatatkan pertumbuhan positif hingga Rp6,8 triliun. Segmen multiguna menjadi kontributor terbesar di sektor non-otomotif.
Pembiayaan berbasis syariah juga menunjukkan kinerja baik, mencapai Rp5,9 triliun atau 21% dari total pembiayaan baru. “Kami juga mendukung transisi energi bersih dengan menyediakan pembiayaan kendaraan listrik (EV), yang telah mencapai Rp290 miliar,” tambah Dewa Made Susila.

Sementara itu, dari sisi pendapatan, Adira Finance meraup Rp7,5 triliun, naik 9% y/y. Namun, beban yang meningkat 18% akibat biaya pendanaan dan kredit menyebabkan laba bersih turun 17% menjadi Rp1,1 triliun. Return on Asset (ROA) tercatat 5,7% dan Return on Equity (ROE) 13,5%, ungkap Direktur Keuangan Sylvanus Gani Mendrofa.
Adira Finance terus memperkuat diversifikasi pendanaan melalui pembiayaan bersama Bank Danamon, pinjaman bank, serta penerbitan obligasi. Hingga September 2024, total pinjaman naik 24% y/y menjadi Rp19,2 triliun dengan gearing ratio 1,9 kali. Pada Oktober 2024, Adira Finance sukses menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI senilai Rp2 triliun dengan kelebihan permintaan 2,3 kali dan mempertahankan peringkat internasional Baa1/stable dari Moody’s.