AUTOINDO.ID, JAKARTA–Di balik deru mesin dan aroma oli yang akrab di ruang praktik, tersimpan mimpi besar ribuan pelajar SMK otomotif di seluruh Indonesia: menjadi mekanik andal yang mampu mengubah hidup mereka, keluarga, bahkan bangsanya. Mimpi inilah yang kembali mendapat panggung ketika Tekiro, berkolaborasi dengan Direktorat SMK Kemendikdasmen RI, resmi meluncurkan Tekiro Mechanic Competition 2026 di Jakarta, 2 Desember 2025.
Kompetisi yang memasuki tahun ke-5 ini bukan sekadar perlombaan—ia adalah ruang harapan. Target 100.000 peserta dari 600 SMK bukan hanya angka, melainkan wajah-wajah muda yang sedang mencari arah, kesempatan, dan pengakuan. Tekiro Mechanic Competition hadir sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan industri, memastikan mereka bukan hanya belajar, tetapi benar-benar siap berdiri di lapangan kerja profesional. Semua dibuka gratis, memberikan akses yang setara bagi siapa saja yang ingin berjuang.
Kolaborasi yang Menyentuh Akar Masalah Vokasi
Ketua Tim Kerja Peserta Didik Direktorat SMK, Adrianus Patiung, melihat kompetisi ini sebagai langkah strategis yang menjawab kebutuhan nyata pendidikan vokasi.
“Ajang ini merupakan bukti konkret kolaborasi erat antara Direktorat SMK Kemendikdasmen dengan industri, dalam hal ini Tekiro. Kami tidak hanya ingin memberikan panggung bagi siswa untuk berkompetisi, tetapi lebih jauh lagi, kami ingin mengkalibrasi standar kompetensi siswa agar sesuai dengan kebutuhan industri terkini. Ini adalah sarana mengasah hard skill, memperkuat karakter, serta memperkokoh jembatan link and match antara SMK dengan dunia kerja,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Altama Surya Anugerah, Oscar Sutjiadi, menegaskan keyakinannya terhadap potensi generasi vokasi Indonesia.

“Kami percaya potensi mekanik muda Indonesia sangat luar biasa. Melalui kompetisi ini, kami menyediakan platform yang menguji keterampilan teknis sekaligus menanamkan mentalitas profesional, inovasi, dan standar keselamatan kerja tinggi. Kami ingin mereka tidak hanya piawai memegang kunci, tapi juga cerdas dalam diagnosa dan solusi,” tegas Oscar.
Lebih dari Kompetisi—Ini Batu Loncatan Hidup
Dengan standar uji berskala internasional, peserta harus melewati penyisihan online (12 Maret 2026), semifinal (25 April), hingga final (26 April) di kantor PT Altama Surya Anugerah. Namun, hadiah terbesar bukan hanya piala, uang, atau perangkat bengkel. Ada peluang karier di B-Quik, golden ticket ke Polines dan ATMI Cikarang, hingga kebanggaan membawa nama sekolah.
Didukung ekosistem industri besar seperti Planet Ban, X-Ten, Seiken, Rexco, dan Ryu, kompetisi ini menjadi pesan kuat: masa depan mekanik Indonesia bukan sekadar angan—ia sedang dibangun, satu mur dan satu mimpi pada satu waktu.








