Autoindo
Kamis, 13 November 2025
  • MOBIL
  • MOTOR
  • KENDARAAN NIAGA
  • EVENT
  • MOTORSPORT
  • KOMUNITAS
  • PERJALANAN
  • TIPS
  • LIFESTYLE
No Result
View All Result
Autoindo
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Arthur D Little Perkuat Komitmen Terkait Komitmen Dekarbonisasi Di Sektor Transportasi Di Indonesia

1 Agustus 2023
Share on FacebookShare on Twitter

AUTOINDO.ID, JAKARTA–Perusahaan manajemen konsultansi global, Arthur D. Little (ADL) hari ini menerbitkan laporan mengenai pasar mobilitas listrik di Indonesia. Laporan tersebut mengambil pandangan pragmatis tentang prioritas pemerintah Indonesia untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik (EV), serta pengembangan industri baterai, dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Adopsi kendaraan listrik sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh emisi polusi udara dari transportasi jalan, khususnya yang terjadi beberapa kota besar.

Dalam acara peluncuran laporan ADL bertajuk “Unleashing Indonesia’s Electric Mobility Potential”, Hirotaka Uchida, Partner Arthur D. Little dan satu penyumbang emisi gas rumah kaca paling signifikan di Indonesia, yakni sebesar 27 persen dan menempati peringkat kedua sebagai penghasil emisi terbesar. Mengingat target Net Zero pemerintah pada tahun 2060, dekarbonisasi sektor transportasi memiliki peran, “Industri otomotif merupakan hal penting.”

Berdasarkan publikasi ADL terbaru ‘Global Electromobility Readiness Index (GEMRIX) edisi 2022 – 2023’, Indonesia termasuk dalam pasar EV yang sedang berkembang dengan skor 43 dari 100 untuk kesiapan Battery Electric Vehicle (BEV). Hal ini sejalan dengan negara-negara, seperti Uni Emirat Arab dan Thailand.

“Dengan peralihan ke kendaraan listrik, Indonesia berharap dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak, serta akan berkontribusi pada ketahanan energi dan membantu membatasi pengeluaran devisa. Hal ini adalah salah satu prioritas utama pemerintah, mengingat ketergantungannya pada impor minyak dan fluktuasi nilai tukar USD,” ujar Andreas Schlosser, Partner dan Global Head of Arthur D. Little’s Automotive

Practice.

Demi mempercepat adopsi kendaraan listrik, pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mengembangkan rantai pasokan kendaraan listrik end-to-end sejak 2013. Sampai dengan 2030, Kementerian Perindustrian telah menetapkan target produksi sebanyak 600,000 kendaraan listrik roda empat dan 2,45 juta kendaraan listrik roda dua. Target yang ambisius ini juga merupakan hasil dari Indonesia Battery Corporation (IBC) yang berencana membangun pabrik baterai dengan kapasitas awal sebesar 10-15 GWh, yang diharapkan dapat digenjot hingga 20 GWh. Berdasarkan hasil analisis ADL, Indonesia membutuhkan produksi minimal 340.000 kendaraan listrik (56% dari target semula 600.000) untuk memenuhi kapasitas 15 GWh dari permintaan domestik.

Untuk mendukung target tersebut, pemerintah Indonesia telah menawarkan berbagai insentif, pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), insentif bea masuk atas importasi Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai, insentif pajak terkait Pajak

Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), keringanan biaya pengisian listrik di (SPKLU) seperti pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.

Namun, terlepas dari pendekatan komprehensif dan berbagai langkah yang ditawarkan oleh pemerintah melalui dorongan regulasi, tingkat adopsi EV di Tanah Air masih rendah karena berbagai tantangan mendasar.

Dalam studi tersebut, ADL telah mengidentifikasi lima tantangan mendasar terhadap peralihan Indonesia menuju mobilitas listrik:

1. Ketergantungan yang kuat pada produksi Original Equipment Manufacturer (OEM) otomotif yang terbatas

2. Terbatasnya pengembangan infrastruktur pengisian daya

3. Pemrosesan nikel yang kurang berkembang

4. Baterai Lithium Ferro Phosphate sebagai ancaman bagi keberadaan Nickel Manganese Cobalt

5. Keseimbangan antara keterkaitan regional dan prioritas nasional

Akshay Prasad, Manager Arthur D. Little di Asia Tenggara, mengungkapkan bahwa kesuksesan prospek kendaraan listrik Indonesia terletak pada daya tarik OEM baru dari India, Tiongkok, serta pemain lokal yang lebih fokus pada “mengembangkan kendaraan listrik”, daripada hanya mengandalkan merek dominan saat ini yang sebagian besar berfokus pada ICE (Internal Combustion Engine).

“Strategi ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mempertimbangkan pengembangan OEM lokal yang selama ini masih kurang. Dengan mempromosikan produksi mobil listrik lokal secara strategis melalui insentif yang ditargetkan, seperti pembebasan bea masuk untuk komponen tertentu dan penetapan batas minimum yang lebih tinggi untuk investasi, dapat mendorong masuknya pemain utama dan menandakan pasar yang lebih berkembang,” tambah Prasad.   

Terlepas dari tantangan di atas, ADL percaya bahwa Indonesia berada dalam posisi yang tepat untuk berkembang menjadi pusat mobilitas listrik secara global, khususnya di kawasan Asia Tenggara. Laporan ini menyoroti beberapa bidang utama yang harus diprioritaskan pemerintah Indonesia untuk mencapai target kendaraan listrik yang ambisius, yaitu memprioritaskan penargetan OEM baru dengan penekanan lebih besar pada BEV,  memperluas cakupan insentif untuk penyediaan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik, memulai kerja sama dan dukungan regional, membangun kapabilitas baru di luar NMC dan mendorong produksi lokal secara strategis.

Tags: #Arthur D. Little#Battery Electric Vehicle#Indonesia Battery Corporation#Internal Combustion Engine#spklu

BeritaTerkait

Kecelakaan Lalu Lintas: Masalahnya Bukan Teknis, tapi Moral “The cars we drive say a lot about us.” – Alexandra Paul

Kecelakaan Lalu Lintas: Masalahnya Bukan Teknis, tapi Moral...

Menanti Sang Petualang Baru: JETOUR T2 Siap Mengaspal dan Menginspirasi Perjalanan Indonesia

Menanti Sang Petualang Baru: JETOUR T2 Siap Mengaspal...

Mitsubishi Motors Perluas Layanan, DIPO Garut Hadir untuk Layani Konsumen Priangan Timur

Mitsubishi Motors Perluas Layanan, DIPO Garut Hadir untuk...

JAECOO J5 EV: Simbol Antusiasme Baru Era SUV Listrik Indonesia

JAECOO J5 EV: Simbol Antusiasme Baru Era SUV...

Ketika Keterampilan Menjadi Janji: Wuling Teguhkan Layanan ‘Worry Free’ Lewat Aftersales Skill Contest 2025

Ketika Keterampilan Menjadi Janji: Wuling Teguhkan Layanan ‘Worry...

Di Antara Tikungan dan Mimpi: Bezzecchi Mengguncang Portimao

Di Antara Tikungan dan Mimpi: Bezzecchi Mengguncang Portimao

Discussion about this post

Terkini

Kecelakaan Lalu Lintas: Masalahnya Bukan Teknis, tapi Moral “The cars we drive say a lot about us.” – Alexandra Paul

Kecelakaan Lalu Lintas: Masalahnya Bukan Teknis, tapi Moral “The cars we drive say a lot about us.” – Alexandra Paul

12 November 2025

Menanti Sang Petualang Baru: JETOUR T2 Siap Mengaspal dan Menginspirasi Perjalanan Indonesia

Menanti Sang Petualang Baru: JETOUR T2 Siap Mengaspal dan Menginspirasi Perjalanan Indonesia

12 November 2025

Mitsubishi Motors Perluas Layanan, DIPO Garut Hadir untuk Layani Konsumen Priangan Timur

Mitsubishi Motors Perluas Layanan, DIPO Garut Hadir untuk Layani Konsumen Priangan Timur

11 November 2025

JAECOO J5 EV: Simbol Antusiasme Baru Era SUV Listrik Indonesia

JAECOO J5 EV: Simbol Antusiasme Baru Era SUV Listrik Indonesia

10 November 2025

Ketika Keterampilan Menjadi Janji: Wuling Teguhkan Layanan ‘Worry Free’ Lewat Aftersales Skill Contest 2025

Ketika Keterampilan Menjadi Janji: Wuling Teguhkan Layanan ‘Worry Free’ Lewat Aftersales Skill Contest 2025

9 November 2025

PT. LAPAN ENAM MULTIMEDIA

Nomor AHU-0054288.AH.01.01.Tahun 2018
Bank BRI KCP Rawasari Jakarta Pusat
Rekening : 1192.01.000325.309
a.n PT Lapan Enam Multimedia
NIB : 1271000353605
NPWP : 96.951.044.5-647.000

EMAIL:
redaksi@autoindo.id

  • Media Partner
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

© 2025 Autoindo - Dev by achmad.

No Result
View All Result
  • MOBIL
  • MOTOR
  • KENDARAAN NIAGA
  • EVENT
  • MOTORSPORT
  • KOMUNITAS
  • PERJALANAN
  • TIPS
  • LIFESTYLE

© 2025 Autoindo - Dev by achmad.