AUTOINDO.ID, JAKARTA–Matahari, air, dan panas bumi kini menjadi simbol masa depan energi bersih Indonesia. PT Energia Prima Nusantara (EPN), bagian dari Grup Astra, membuktikan hal ini melalui Green Initiative Conference 2025, menggabungkan transisi energi dengan pemberdayaan masyarakat.
Energi Bersih
Dari Surya hingga Panas Bumi EPN mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya 37 MWp, Mini Hidro 34,4 MW, dan Panas Bumi 91,2 MW.

“Kami juga menyiapkan proyek waste to energy di Legok Nangka, Jawa Barat, yang akan mengubah 2.000 ton sampah per hari menjadi listrik 40 MW, bekerja sama dengan Sumitomo, Kyuden, dan Kanadevia melalui PT Jabar Environmental Solutions,” tutur Boy Gemino Kalauserang, Group Legal Advisor Pamapersada Nusantara sekaligus Direktur EPN.
Langkah ini sejalan dengan Astra 2030 Sustainability Aspirations, menargetkan penggunaan energi terbarukan 50% dan pengurangan emisi karbon 30% pada 2030.
“Astra meyakini transisi energi merupakan langkah penting bagi keberlanjutan Indonesia. Kami berharap dapat memperkuat kontribusi kami bagi masyarakat dan lingkungan, hari ini maupun generasi mendatang,” papar Boy Kelana Soebroto, Chief of Corporate Affairs Astra.
Kopi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat
Selain energi bersih, Astra menyuguhkan kopi dari petani lokal Desa Sejahtera Astra kepada peserta konferensi. Program Astra Sustainable Forest melibatkan ratusan kelompok tani yang menanam kopi bersama tanaman hutan seperti Suren dan Rasamala. Hingga 2024, lebih dari 1,2 juta pohon telah ditanam di 2.491 hektar, memberdayakan masyarakat sekaligus mengurangi emisi karbon.
Dampak Nyata untuk Indonesia
Dari matahari yang menyinari PLTS, air yang mengalir di PLTM, hingga secangkir kopi dari petani lokal, Astra membuktikan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan sekadar janji, tetapi aksi nyata untuk Indonesia yang sejahtera, inklusif, dan ramah lingkungan.