AUTOINDO.ID, JAKARTA–Kebijakan PPKM Darurat yang dicanangkan pemerintah dalam pandemi ini telah telah berdampak buruk bagi bisnis angkutan penumpang. Namun, tampaknya hal itu tidak berlaku bagi bisnis transportasi barang.
Adanya kelonggaran kebijakan yang mengizinkan perusahaan transportasi barang khususnya sembako untuk melanjutkan usahanya membuat pengusaha di sektor ini boleh sedikit bernafas lega. Karena itu agen pemegang merek berupaya terus merangsang pasar transportasi barang dengan berbagai penawaran produk menarik agar daya beli mereka terjaga.
“Kami melihat kondisi PPKM yang membuat para pelaku bisnis bergejolak, sehingga kami memberikan promo menarik untuk membantu para pelaku bisnis, ini sebagai salah satu cara kami menstimulus pergerakan industri otomotif khususnya kendaraan komersial”, tutur Attias Asril, General Manager Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Rabu (28/7).
Selain itu, bisnis transportasi barang dinilai masih lebih stabil dibanding transportasi penumpang. Ini yang menjadi daya tarik untuk terus mendukung bisnis logistik di Tanah Air. “Pasar kendaraan bak dan boks, sarana logistik dan general transporter lebih stabil,”kata Attias.
Karena itulah pihaknya memberikan fasilitas Promo Potongan Karoseri Murah (PPKM) yang berlaku nasional. Setiap pembelian Isuzu Elf baik tipe Standar maupun Heavy Duty (HD) dengan aplikasi Bak* dan Boks* akan mendapatkan potongan sampai dengan 50 Juta* (*Syarat dan ketentuan berlaku).
Selain menghadirkan program penjualan guna mendukung para pelaku bisnis, Isuzu juga hadir untuk mendukung layanan After Sales melalui Bengkel Mitra Isuzu (BMI) yang tersebar lebih dari 40 Bengkel di Jawa*, Sumatera* dan Sulawesi*, tentunya dengan adanya Bengkel Mitra Isuzu (BMI)akan memberikan kemudahan bagi konsumen yang lokasinya jauh dari Dealer Resmi Isuzu.
Selain BMI, Isuzu juga menyediakan layanan BIB (Bengkel Isuzu Berjalan), sehingga dapat melayani service ditempat konsumen. Tentunya ini merupakan bentuk komitmen Isuzu sebagai partner sejati yang memberikan solusi bagi perjalanan bisnis konsumen.
Discussion about this post