AUTOINDO.ID, LOMBOK–Keberhasilan Fermin Aldeguer menaklukkan Sirkuit Mandalika menjadi salah satu momen paling berkesan dalam sejarah MotoGP modern. Pembalap muda asal Spanyol itu tampil luar biasa dalam Pertamina Grand Prix Indonesia 2025, meraih kemenangan perdananya di kelas utama bersama tim BK8 Gresini Racing MotoGP. Dengan usia baru 19 tahun, Aldeguer menjadi pembalap termuda kedua yang mampu menjuarai seri MotoGP.
Awal Balapan yang Sarat Drama
Balapan di Mandalika dimulai dengan tensi tinggi. Di tikungan keenam, dua nama besar — Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) dan Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) — terlibat insiden keras setelah Bezzecchi mencoba menyalip di ruang sempit. Keduanya terjatuh dan gagal melanjutkan lomba.

Marquez mengalami cedera pada tulang selangka kanan dan segera diterbangkan ke Eropa untuk pemeriksaan lanjutan, sementara Bezzecchi dibawa ke rumah sakit setempat.
Di tengah kekacauan itu, Aldeguer tetap tenang. Ia menjaga ritme dan perlahan naik ke posisi depan di belakang Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing). Pada lap ketujuh, ia menyalip dengan bersih di Tikungan 10 — manuver berani yang menandai awal dari dominasinya di lintasan Mandalika.
Menunjukkan Kematangan di Usia Belia
Setelah merebut posisi terdepan, Aldeguer seolah tak tersentuh. Ia terus melaju dengan kecepatan stabil, meninggalkan para rival hingga jarak lebih dari delapan detik.
Sementara itu, di belakangnya, pertarungan untuk podium berlangsung sengit antara Acosta, Alex Marquez, dan Brad Binder. Namun, tak ada yang mampu mendekati kecepatan sang rookie Spanyol itu.
“Ini mimpi yang jadi nyata. Saya tak pernah menyangka bisa menang secepat ini,” tutur Aldeguer usai balapan. “Terima kasih kepada tim Gresini yang mempercayai saya sejak awal. Kemenangan ini untuk mereka dan untuk semua penggemar di Indonesia.”

Podium Penuh Makna bagi Gresini Racing
Balapan berakhir dengan catatan manis bagi Gresini Racing. Aldeguer finis pertama dengan waktu 41 menit 07,651 detik, disusul Pedro Acosta di posisi kedua (+6,987 detik), dan Alex Marquez di posisi ketiga (+7,896 detik).
Hasil ini bukan hanya menjadi kemenangan bersejarah bagi Aldeguer, tetapi juga menandai double podium bagi Gresini Racing — sesuatu yang jarang terjadi di musim ini.
Binder finis keempat dengan performa impresif, diikuti oleh Luca Marini (Honda HRC Castrol) di posisi kelima. Fabio Quartararo menjadi pembalap Yamaha terbaik dengan finis di urutan ketujuh, memperlihatkan konsistensi meski belum mampu menembus podium.
Indonesia, Saksi Lahirnya Bintang Baru
Kemenangan Aldeguer di Mandalika menjadi simbol munculnya generasi baru MotoGP. Dalam usia belia, ia menunjukkan mental baja dan kedewasaan luar biasa di lintasan yang terkenal sulit ditaklukkan.
Bagi para penggemar yang memadati sirkuit, nama Aldeguer kini menjadi bagian dari sejarah juara muda yang merebut hati penonton Indonesia lewat keberanian dan determinasi.
Setelah sukses besar di Mandalika, Aldeguer akan melanjutkan perjuangannya ke seri berikutnya di Phillip Island, Australia. Namun, bagi publik Indonesia, jejak kemenangannya di Lombok akan selalu dikenang sebagai hari ketika seorang anak muda dari Spanyol menulis sejarah di tanah Nusantara.
Hasil Lima Besar – Pertamina Grand Prix Indonesia 2025
1. Fermin Aldeguer (BK8 Gresini Racing MotoGP) – 41:07.651
2. Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory Racing) – +6.987
3. Alex Marquez (BK8 Gresini Racing MotoGP) – +7.896
4. Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) – +8.901
5. Luca Marini (Honda HRC Castrol) – +9.129