AUTOINDO.ID, TANGERANG–Motor modifikasi selalu punya nyawa. Ia bukan sekadar rangka besi dan mesin, melainkan karya seni yang lahir dari tangan-tangan penuh imajinasi. Bagi pecinta roda dua, setiap detail adalah cerita, setiap kilau cat adalah identitas. Dan di tahun ini, gairah itu menemukan panggung terbesarnya: Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025.
Digelar di ICE BSD City, IMOS 2025 hadir bukan hanya sebagai ajang pamer teknologi, melainkan rumah besarbagi komunitas roda dua. Di sinilah ratusan komunitas berkumpul melalui program Mosride, merayakan solidaritas dalam deru mesin dan tawa kebersamaan. Konvoi itu bukan sekadar perjalanan, melainkan simbol persaudaraan.
“Kami ingin menghadirkan ruang bagi komunitas roda dua untuk berinteraksi, berkumpul, dan berbagi kreativitas melalui beragam acara menarik yang sudah kami siapkan,” tutur Abiyoso Wietono, Project Director of Seven Event. Kata-katanya seakan menegaskan bahwa IMOS 2025 adalah tempat di mana industri dan komunitas menyatu dalam semangat yang sama.
Puncak energi IMOS 2025 ada pada kolaborasi Motobuilt x IMOS 2025. Di hall pameran, motor-motor hasil karya builder profesional maupun independen berjejer, masing-masing dengan gaya dan karakternya. Dari Supermoto Modification Contest, Matic Kalcer Contest, hingga kategori baru Vietnam Style dan Meet Up Class, setiap motor yang tampil seperti menyalakan api kreativitas di hati penonton.
“Yang jadi pembeda di tahun ini ada kategori class baru seperti Vietnam Style dan Meet Up Class. Pesertanya juga lebih banyak, tahun lalu sekitar 110 motor, tahun ini 215 motor yang tampil di Motobuilt x IMOS 2025,” ungkap Akmal Rahman, penyelenggara Motobuilt Modification Contest, dengan nada penuh antusias.

Mamo Style pun menegaskan, tren modifikasi tahun ini bergerak ke arah teknologi canggih. Inovasi digital, detail presisi, dan keberanian eksperimen membuat karya para modifikator Indonesia semakin mendunia.
Dengan tema Ride that Truly Matter, Smart, Safe, Sustainable, and Efficient, IMOS 2025 bukan hanya pameran motor. Ia adalah perayaan jiwa: tempat motor tampil sebagai karya seni, komunitas menemukan rumahnya, dan bangsa melihat betapa hebatnya kreativitas anak negeri.
IMOS 2025 membuktikan satu hal: roda dua bukan sekadar transportasi. Ia adalah bagian dari budaya, persaudaraan, dan kebanggaan Indonesia.