AUTOINDO.ID, TANGERANG–Perubahan besar dalam dunia otomotif Indonesia tidak dimulai dari teknologi, melainkan dari harapan: harapan akan udara yang lebih bersih, perjalanan keluarga yang lebih tenang, dan masa depan yang lebih layak untuk generasi berikutnya. Dari harapan itulah, dalam dua tahun terakhir, hadir sebuah dorongan kuat yang mengubah cara masyarakat melihat kendaraan listrik. Dorongan itu datang dari BYD, perusahaan yang mengeksekusi mimpi mobilitas berkelanjutan bukan sekadar lewat produk, tetapi lewat keberanian untuk memulai sesuatu yang baru.
Sejak kehadirannya pada awal 2024, BYD menjadi bagian dari perjalanan emosional masyarakat menuju pengalaman berkendara yang lebih manusiawi. Dalam kurun Januari 2024 hingga Oktober 2025, lebih dari 51.700 unit EV BYD telah mengaspal di jalan Indonesia. Angka itu bukan sekadar data penjualan—itu adalah cerita tentang keluarga yang memilih M6 untuk perjalanan panjang mereka, tentang anak-anak yang kini tumbuh dengan lebih sedikit suara knalpot, tentang para penggemar yang akhirnya melihat mimpi EV semakin mudah dijangkau.
BYD M6 menjadi salah satu simbol perubahan itu. Lebih dari 15.700 keluarga memilih MPV listrik ini untuk menghadirkan keheningan dan kenyamanan dalam rutinitas sehari-hari. Di sisi lain, Sealion 7 menghadirkan rasa bangga baru bagi mereka yang menginginkan SUV listrik dengan karakter premium. ATTO 1 pun muncul sebagai kejutan—lebih dari 8.400 konsumen menyambutnya sebagai kendaraan kompak yang menghadirkan kebebasan baru dalam mobilitas kota.

Apa yang dilakukan BYD bukan sekadar menghadirkan kendaraan, tetapi menyiapkan fondasi ekosistem yang membuat masyarakat merasa dihargai dan diajak berproses. Komitmen itu terdengar jelas dari pimpinan perusahaan.
“Sejak awal kehadiran BYD di Indonesia, komitmen kami jelas yaitu berjalan bersama masyarakat… Melalui inovasi, edukasi, dan kolaborasi berkelanjutan, kami akan terus membuka akses terhadap mobilitas yang lebih aman, efisien, dan mudah dijangkau,” tutur Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.
Rangkaian peluncuran M6, Sealion 7, hingga ATTO 1 menunjukkan bagaimana BYD melihat Indonesia bukan sebagai pasar, tetapi sebagai komunitas besar dengan karakter, preferensi, dan mimpi yang unik. ATTO 1 bahkan lahir dengan sambutan hangat sebelum benar-benar dilepas ke pasar. “ATTO 1 bukan sekadar produk baru, melainkan simbol terobosan mobilitas listrik perkotaan,” ungkap Luther Panjaitan.
Di luar itu, komunitas BEYOND hadir sebagai bukti bahwa perubahan dimulai dari para penggerak awal. Mereka berbagi pengalaman, edukasi, dan optimisme—membantu orang lain memahami bahwa EV bukan teknologi asing, melainkan teman perjalanan baru.
Dalam dua tahun ini, BYD telah menunjukkan bahwa masa depan mobilitas Indonesia tidak hanya lebih hijau, tetapi juga lebih hangat, lebih dekat, dan lebih penuh harapan.








