AUTOINDO.ID, JAKARTA–Dorongan kesadaran berasuransi yang meningkat sepanjang 2025 mulai terlihat jelas dari pergerakan premi di industri, dan Zurich Indonesia menjadi salah satu pemain yang mencatatkan performa paling solid. Memasuki akhir tahun, grup yang terdiri atas PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk (ZAI), PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah), dan PT Zurich Topas Life (Zurich Life) ini berhasil menutup periode Januari–Oktober 2025 dengan pertumbuhan premi bruto yang konsisten. ZAI membukukan kenaikan 15%, Zurich Syariah 17%, dan Zurich Life 9%.
Country Manager Zurich Indonesia, Edhi Tjahja Negara, menyebut hasil tersebut sebagai cerminan kekuatan fondasi bisnis perusahaan.
“Pertumbuhan positif tahun ini mencerminkan kekuatan fundamental bisnis Zurich Indonesia dan kemampuan kami beradaptasi untuk menghadirkan layanan yang relevan dengan kebutuhan nasabah…”ujarnya.
Ritel Jadi Penopang, Mobilitas Dorong Permintaan Proteksi

Kinerja Zurich Indonesia banyak didorong segmen ritel. Asuransi kendaraan bermotor ZAI dan Zurich Syariah tumbuh 8% meski pasar otomotif masih menantang. Produk kesehatan Medicilin juga mencatat kenaikan lebih dari 50%, menandai meningkatnya pemahaman publik tentang perlindungan kesehatan.
Peningkatan perjalanan domestik dan internasional ikut mendorong lonjakan permintaan asuransi perjalanan. Premi asuransi perjalanan ZAI tumbuh lebih dari 40% melalui saluran digital, sementara asuransi perjalanan syariah meningkat 21% seiring lonjakan keberangkatan umrah.
Pada lini jiwa, produk tradisional tumbuh 27% dan produk proteksi ZGPA menunjukkan peningkatan signifikan. Hasil ini mempertegas fokus Zurich Indonesia pada perlindungan jangka panjang yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Risiko Iklim dan Optimisme Ekonomi
Frekuensi bencana yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir juga memperkuat urgensi kepemilikan polis. Saat banjir besar melanda Bali pada September 2025, ZAI membayarkan klaim lebih dari Rp30 miliar, termasuk Rp29 miliar dari lini properti. Perusahaan menerapkan fast track untuk mempercepat pemulihan nasabah.
Memasuki 2026, prospek industri terlihat lebih cerah seiring proyeksi pemulihan ekonomi nasional. Ekonom UI, Prof. Dr. Telisa Aulia Falianty, menilai industri asuransi akan memasuki fase pertumbuhan baru.
“Ketika ketidakpastian ekonomi mereda, permintaan terhadap produk proteksi cenderung meningkat… Momentum pemulihan ekonomi 2026 menjadi titik penting untuk mempercepat pertumbuhan industri asuransi,” ujarnya.
Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia, Yulius Bhayangkara, menambahkan pentingnya sinergi ekosistem.
“Kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan asosiasi menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan masyarakat…”
Strategi Menyongsong 2026
Zurich Indonesia menatap tahun depan dengan memperluas distribusi, mengembangkan produk, dan memperkuat transformasi layanan. Edhi menutup dengan optimisme,
“Kombinasi ekonomi yang menguat, inovasi produk, serta fokus edukasi generasi muda akan menjadi landasan kuat bagi Zurich Indonesia untuk terus bertumbuh optimal di 2026.”








