AUTOINDO.ID, SEMARANG–Sirkuit POJ City Semarang bersiap jadi saksi kembalinya seorang petarung lintasan. Deru mesin, aroma aspal panas, dan sorak penonton akan menyambut Diva Zahra yang kembali setelah empat bulan vakum. Bagi mojang kelahiran Bandung 31 Juli 2001 ini, sirkuit ini bukan sekadar arena balap melainkan panggung pembuktian diri.
Pada Mei lalu, di trek yang sama, Diva menggebrak dengan finis kedua di Kelas Wanita dan tembus 10 besar Kelas F2 yang didominasi pereli pria. Prestasi itu jadi bukti bahwa semangatnya tak pernah padam.
“Meski tidak pernah turun di lintasan reli selama hampir 4 bulan, Diva tetap aktif di dunia motorsport. Dia turun di arena drifting dan mampu menunjukkan prestasi bagus,” tutur Rifat Sungkar, mentor Diva selama dua tahun terakhir.
Selama jeda, Diva tak tinggal diam. Dengan dukungan Pertamax Turbo, Fastron, dan Telkomsel, ia terjun ke tiga ajang drifting, memetik tiga podium, dua di antaranya juara. “Jadi secara tidak langsung, meski absen dari dunia sprint rally karena ada kendala pada kalender balap, Diva tetap mengasah skill-nya di arena balap,” tambah Rifat.

Kini, menjelang Kejurnas Sprint Rally 2025 Putaran 1 dan 4, Diva bersiap menyatukan lagi napasnya dengan mesin. Kendala saat testing dan shakedown sempat menguji kesabaran, namun itu tak menyurutkan keyakinannya. “Saya yakin di hari Jumat mobil dapat kembali mencapai performa optimal,” tegas Diva, mahasiswi S2 Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu.
Diva kembali membidik podium Kelas Wanita dengan dukungan Digiroad, Enervon Active, dan Tekiro. “Memang di Kelas Wanita itu unik, karena kami tidak berlomba dalam kategori dan spesifikasi mobil yang sama. Namun bagi saya hal itu justru jadi daya tarik kompetisi ini,” katanya.
Di balik helm dan setir, Diva membawa tekad dan mimpinya. “Yang jelas, saya akan tancap gas dan mengerahkan segala kemampuan saya untuk mendapat hasil terbaik,” pungkasnya penuh semangat.