AUTOINDO.ID, NAGOYA–Masalah lingkungan menjadi bagian dari kebijakan sejumlah pabrikan otomotif terkemuka mulai saat ini. Selain giat mengembangkan produk ramah lingkungan, sejumlah pabrikan otomotif telah mencanangkan ambisi untuk menjadikan pabrik kendaraan yang mereka buat menjadi pabrik yang tidak menghasilkan limbah karbon atau zero carbon.
Gagasan itu akan diwujudkan Toyota pada 2035 mendatang. Sebelumnya pabrikan otomotif terbesar di Jepang ini mencanangkan tahun 2050, namun gagasan itu dipercepat. Tidak dijelaskan alasan Toyota mempercepat rencananya tersebut. Hanya saja perusahaan akan menggunakan sejumlah energi yang dapat diperbaharui untuk mengoperasikan pabriknya tersebut.
“Mewujudkan iklim karbon yang netral melalui proses produksi harus dilakukan dengan pendekatan yang natural,”kata Masamichi Okada, Kepala Produksi Toyota, Jumat pekan silam seperti dikutip laman nikei. Menurutnya, pabrik yang akan dibuat Toyota berbasis teknologi lama yang disebut Karakuri. Konsep ini dahulu menggunakan sejenis boneka mekanis yang bergerak dengan menggunakan perlengkapan khusus. Kini, konsep tersebut disesuaikan dengan makna menggerakkan sesuatu tanpa menggunakan banyak energi.
Contoh sederhana karakuri terdapat pada sistem pengiriman barang yang menjatuhkan material yang dibutuhkan di jalur produksi.
![](https://i0.wp.com/autoindo.id/wp-content/uploads/2021/06/bmw-pabrik-300x225.jpg?resize=300%2C225&ssl=1)
Fasilitas milik Toyota termasuk kelompok usahanya menghasilkan 5,68 juta ton karbon dioksida pada 2019. Namun, pabrik Toyota hanya menyumbang 2 persen karbon dioksida dari seluruh proses produksi kendaraan. Termasuk didalamnya proses produksi, pengadaan bahan baku hingga pembuangan limbah produksi.
Upaya memangkas emisi karbon yang dibahas selama ini, mencakup seluruh proses produksi. Tidak sebatas penggunaan listrik pada proses produksi, atau produksi kendaraan listrik yang menjadi isu utama selama ini.
Toyota sendiri dikabarkan menjual 8 juta kendaraan berpenggerak listrik hingga akhir dekade ini atau empat kali lipat dri volume saat ini. Hingga pertengahan abad ini, Toyota berambisi memangkas emisi karbon yang dihasilkan melalui produk barunya hingga 90 persen.
Pabrikan lain seperti Volkswagen, juga mengambil langkah serupa melalui produknya pada 2025. Raksasa otomotif Jerman ini juga akan menggunakan energi terbarukan untuk mengoperasikan pabrik mereka pada 2023 mendatang. Namun, kebijakan itu baru berlaku di pabrik di Cina pada 2030.
BMW juga akan menerapkan zero carbon pada pabrik mereka tahun ini. Emisi karbon yang dihasilkan akan dipangkas hingga 80 persen sampai akhir dekade ini. Mercedes Benz juga akan mewujudkan gagasan serupa pada sejumlah pabrik mereka tahun ini.