AUTOINDO.ID, JAKARTA–Usai libur panjang, AutoFamily disarankan memeriksa kondisi mobil, khususnya setelah menempuh perjalanan mudik yang rawan kerusakan, seperti akibat menghantam lubang yang dapat merusak kaki-kaki mobil.
Kemacetan juga jadi tantangan tersendiri. Mesin bekerja ekstra keras, dan oli memegang peran penting dalam melindungi komponen, termasuk yang tersembunyi. Sayangnya, banyak pemilik mobil masih bingung kapan waktu yang tepat mengganti oli—berdasarkan jarak tempuh atau durasi pemakaian?
Oli yang tidak diganti tepat waktu bisa kehilangan kemampuan melumasi, meninggalkan residu, menyumbat filter, hingga meningkatkan suhu mesin. Bahkan jika mobil jarang dipakai, oli tetap bisa rusak karena oksidasi, memicu karat, dan menurunkan performa pelumasan.

Auto2000 menyarankan penggantian oli dilakukan setiap 10.000 km atau 6 bulan, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Mobil yang sering dipakai tentu cepat mencapai jarak tersebut. Sebaliknya, mobil yang lebih sering parkir atau digunakan harian dalam kota tetap berisiko karena pola stop-and-go mempercepat kerusakan oli.
“Urusan Toyota lebih mudah, AutoFamily tinggal menyesuaikan waktu ganti oli mesin dengan mobilitas setiap hari. Lihat mana yang tercapai lebih dahulu, baik jarak tempuh ataupun waktu pemakaian, segera ganti oli kalau sudah melampauinya. Jangan ditunda karena banyak risiko yang timbul akibat tidak ganti oli mesin secara rutin, selanjutnya booking servis berkala via website Auto2000.co.id,” tutur Yagimin, Chief Marketing Auto2000.