AUTOINDO.ID, JAKARTA–Drive belt merupakan komponen penting yang bertugas menyalurkan daya dari mesin ke sistem lain seperti alternator, pompa air, kompresor AC, dan pompa power steering. Bila rusak atau putus, bisa menyebabkan overheat hingga mobil mogok total.
“Jika putus tiba-tiba, komponen yang tergantung padanya bisa gagal berfungsi. Ini bisa memicu kerusakan serius,” tutur Mohan Kurniawan, Kepala Bengkel Astra Peugeot Surabaya.

Ia menyarankan penggantian drive belt setiap 20.000 km atau dua tahun sebagai bagian dari perawatan preventif. Tanda-tanda keausan meliputi suara mendecit, retakan, atau kekendoran.
“Kalau ada gejala mencurigakan, segera periksa ke bengkel resmi. Konsumen dijamin dapat part asli dan garansi,” tambahnya.
Mengabaikan kondisi drive belt bisa berujung biaya perbaikan besar. Sebaliknya, perawatan rutin jauh lebih hemat dan menjaga performa mobil tetap optimal.