spot_img
Selasa, Februari 11, 2025
  • HOME
BerandaBerita UtamaPemaparan Mengenai Produk Fuso Di Gelar PT KTB Di GIIAS 2022

Pemaparan Mengenai Produk Fuso Di Gelar PT KTB Di GIIAS 2022

- Advertisement -spot_img

AUTOINDO.ID, TANGERANG–Memasuki hari ke 6 perhelatan GIIAS 2022 PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) kendaran komersial Mitsubishi FUSO mengundang awak media dalam acara bincang-bincang untuk berbagi informasi terkini bersama direksi dan jajaran manajeman PT KTB. Acara berlangsung di booth Fuso di Hall 7 pada Rabu (16/8), adapun narasumber yang hadir Nobukazu Tanaka, President Director PT KTB, Duljatmono, Marketing Director PT KTB dan Bayu Aprizal, General Manager Product PT KTB. Pada kesempatan tersebut di paparkan berbagai informasi terkini mengenai lokalisasi dan ekspor kendaraan komersial seperti yang diharapkan GAIKINDO, sementara menurut pihak KTB lokalisasi memang sangat penting apalagi sebagai market leader. “Sebenarnya, lokalisasi sudah dilakukan sejak armada kami masih berstandar emisi Euro 2, begitu sekarang sudah Euro 4, tetap kami lanjutkan,” tutur Duljatmono, Marketing Director PT KTB.

Duljatmono menambahkan bahwa untuk kelas Canter sudah 30% lokalisasinya dan mengarah ke 40% dan terus dikembangkan secara bertahap. Sedang di kelas Medium Duty Truck, Fighter lokalisasinya mendekati 25% dan menjadi keinginan kami untuk memperkuat lokal content supaya bisa berkontribusi kuat pada industri dalam negeri.

Sedangkan mengenai ekspor, PT KTB menyatakan sudah berencana ke depan namun rencana ini masih di kembangkan, artinya kalau ekspor, tidak bisa lepas dari prinsipal Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC). Strategi pemasaran global, perlu kordinasi untuk dapat mengembangkan potensi ekspor yang menjadi market yang dicari. Tetapi segalanya harus berkordinasi dengan MFTBC sehingga kita bisa berkontribusi pada bangsa.

Mengenai penjualan e-canter pihak KTB menjelaskan bahwa pada prinsipnya kita sedang melalui proof of concept, dimana keputusan mengenai penjualan e canter masih di pelajari.

“Kami belum bisa memutuskan tapi pada intinya POC (proof of concept) ini akan kami lakukan secara detil dan aktual dan diharapkan ada beberapa improvement yang bisa bekrontribusi pada pengembangan produk ke depan.” tutur Bayu Aprizal, General Manager Product PT. KTB.

Ini teknologi baru dan fasilitasnya harus memungkinkan, infrastruktur dan fasilitas lainnya masih alam proses poc study, diharapkan kalau semua sudah memungkinkan akan menuju ke arah sana termasuk segment baru yaitu bus yang sudah masuk dalam radar study.

Hal ini di tambahkan Duljatmono, bahwa segmen bus LDT kita masih menjadi market leader, tapi kalau bicara truk atau bus sekarang 70 % ada di kita, sebab kita menguasai hingga 50 persen untuk segmen bus karena meliat peluang aktivitas ini mulai growth, kontribusinya cukup banyak.

(photo-photo : Denny C)

Sejak pemerintah melonggarkan ppkm industri pariwisata sudah mulai kelihatan berjalan kembali sehingga sektor bus mulai tunbuh. Jadi kalau berbicara khusus enam ban bus canter ini sangat positif untuk menyongsong potensi bus enam ban. “Tren itu peluang karena kelas kami di LDT sangat dominan, kami ingin memperkuat pasar segmen ini dengan bus, kita akan terus kembangkan enam ban ini memang untuk sektor pariwisata.” jelas Duljatmono.

Sedangkan menurut Nobukazu Tanaka President Director PT KTB, “E-canter yang kami bawa dalam pameran ini, seperti yang kalian lihat MFTBC sudah melakukan inisiasi produksi massal truk listrik di jepang sejak 2017 dan MFTBC sudah punya pengalaman yang panjang mengenai truk listrik.”

Untuk saat ini kami membawa e-canter di GIIAS 2022 sekalian mengumumkan bahwa kami sudah mempelajari pasar dengan POC yang ada di Bali. Tahun ini kami mencoba uji pasar untuk mencari kebutuhan masyarakat dan bagaimana potensi truk listrik kami diterima masyarakat. Kami berupaya memahami kebutuhan masyarakat, dan juga bagaimana produk ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Jika memang sudah ada jawabannya kami akan segera ke level selanjutnya.” tambah Tanaka.

Menanggapi pertanyaan lainnya Tanaka mengatakan untuk truk listrik MF sudah melakukan studi di Jepang dan Eropa, sekarang tinggal bagaimana mereka memikirkan ekspansi truk listrik di pasar lain,  Indonesia juga pasar yang penting buat MFTBC sebab Indonesia merupakan potensi pasar truk listrik ecanter di masa depan.

Sementara melalui study POC kami berupaya untuk mempertimbangkan apakah akan mengenalkan model ini ke Indonesia. Pada kesempatan yang sama Bayu General Manager Product PT KTB memperjelas apakah e-canter ini sebaiknya untuk truk atau bus. Secara sederhana di jawab karena kesiapan produknya sendiri masih focus pada truk. “Kalau memang jadi di bawa ke Indonesia kemungkinan produk truk yang lebih didulukan, namun tidak menutup kemungkinan ada segmen-segmen baru yang bisa kita coba. Jadi pastinya antara truk dan bus itu hanya masalah waktu.” pungkas Bayu.

- Advertisement -spot_img
Baca Juga
Related News