AUTOINDO.ID, JAKARTA–Dalam industri transportasi darat yang terus berkembang, PO. Siliwangi Antar Nusa (PO. SAN) telah membuktikan dirinya sebagai operator bus yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Selama 35 tahun perjalanan, PO. SAN tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga mengedepankan tanggung jawab moral dalam memberikan layanan terbaik.
Pendiri PO. SAN, H. Hasanuddin Adnan, menegaskan bahwa bisnis transportasi bukan hanya soal keuntungan semata, melainkan juga komitmen dalam memberikan pelayanan yang aman dan nyaman. “Sebagai pengusaha bus, kita harus selalu memberikan yang terbaik bagi penumpang. Jika kita sudah melakukannya, keuntungan akan mengikuti,” ujarnya dalam perayaan 35 tahun PO. SAN di Jakarta, Kamis (30/1).
Sejak awal berdiri pada 1989, PO. SAN berkembang dari SAN Travel hingga menjadi salah satu operator bus terkemuka dengan rute utama Sumatera–Jawa. Penghargaan Wahana Adhigana dari Kementerian Perhubungan yang diterima pada 2017, 2020, 2023, dan 2024 menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menghadirkan layanan transportasi yang selamat, tertib, dan berorientasi pada penumpang.
![](https://i0.wp.com/autoindo.id/wp-content/uploads/2025/02/c9e8deee-c0a0-4fca-993d-fdebf2b6a78f.jpeg?resize=696%2C392&ssl=1)
Mengutamakan Penumpang di Segala Situasi
Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan (Sani), menuturkan bahwa fokus utama PO. SAN adalah penumpang, bahkan dalam kondisi darurat. “Jika terjadi kendala dalam perjalanan, yang pertama kami pikirkan adalah bagaimana memastikan kenyamanan penumpang. Kami berikan kompensasi makanan hingga pengembalian sebagian biaya tiket, meskipun aturan pemerintah tidak mewajibkan hal tersebut,” jelasnya.
Selain pelayanan, perusahaan juga memastikan armada selalu dalam kondisi prima, didukung oleh pengemudi profesional yang memiliki keterampilan berkendara sekaligus keramahan dalam melayani penumpang. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah minimnya sumber daya pengemudi dan teknisi bus yang berkualitas.
“Pengemudi adalah wajah perusahaan di jalan. Mereka harus terampil, bertanggung jawab, dan mampu memberikan pelayanan yang baik. Sayangnya, belum ada sekolah khusus yang menghasilkan pengemudi dan teknisi bus yang mahir dan berdedikasi,” tutur Hasanuddin.
Untuk menjawab tantangan tersebut, PO. SAN menetapkan standar pelatihan internal agar pengemudi dan teknisi memiliki keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi bus modern.
Visi ke Depan: Digitalisasi dan Edukasi Masyarakat
Seiring berkembangnya industri transportasi, PO. SAN terus beradaptasi dengan sistem kerja berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan layanan. Hasanuddin berharap pemerintah dapat mendukung industri ini dengan infrastruktur yang merata serta regulasi yang berpihak pada pelaku usaha.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak hanya menjadikan harga sebagai pertimbangan utama dalam memilih moda transportasi. “Keselamatan, pelayanan, dan ketepatan waktu harus menjadi prioritas. Jangan hanya tergiur harga murah, tetapi abaikan standar kenyamanan dan keamanan,” pesannya.
Dengan filosofi yang mengutamakan penumpang dan komitmen untuk terus berinovasi, PO. SAN optimistis bisa terus menjadi pilihan utama dalam transportasi darat di Indonesia.