AUTOINDO.ID, MOSKOW–Kota Moskow tampaknya tak mau ketinggalan dengan ibu kota negara di Eropa lainnya yang bersiap mengurangi emisi karbon. Hal itu dibuktikan dengan rencana ibu kota Rusia tersebut untuk mendukung industri kendaraan listrik lebih luas lagi dengan membangun sarana pengisian tenaga listrik dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut Reuters, selama ini penggunaan kendaraan listrik di Rusia, masih jauh tertinggal dibanding dengan negara Eropa lainnya. Untuk mengatasi kendala tersebut, menurut Maxim Liksutov, kepala Departemen Transportasi Kota Moskow akan mendirikan 200 fasilitas pengisian tenaga listrik yang dimulai tahun ini. “Ada sekitar 2000 kendaraan listrik di kota Moskow yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun antara 10 hingga 15 persen, karena itu fasilitas pengisian tenaga listrik harus terus ditambah,” kata Liksukov.
Penduduk kota Moskow saat ini lebih dari 12 juta jiwa dan mereka sudah menjadi bagian dari ledakan kendaraan listrik yang melanda dunia saaat ini. Diperkirakan jumlah itu akan terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan kendaraan listrik di pasar global.
Sejauh ini, kota Moskow telah melakukan perubahan yang besar sejak dipimpin walikota Sergei Sobyanin pada 2010. Gagasannya membangun kota Moskow yang ramah dengan penduduk dibuktikannya dengan membangun sejumlah fasilitas publik. Seperti memperluas trotoar bagi pejalan kaki agar nyaman dan mengurangi tempat parkir kendaraan yang telah ada sejak era Uni Soviet. Pada 2023 nanti Moskow akan memiliki sekitar 600 stasiun pengisian bahan bakar listrik.
Liksukov juga menyebutkan pemerintah setempat akan menggantikan sarana transportasi publik, khususnya bus dengan sarana lain yang ramah lingkungan dalam delapan tahun ke depan. pemerintah Rusia juga akan mengikuti aturan internasional untuk menentukan kota mana saja yang dapat dilengkapi dengan fasilitas pengisan tenag listrik guna mempercepat penyebaran penggunaan kendaraan listrik.
Diperkirakan di Rusia kini terdapat 45 juta kendaraan dan hanya 11 ribu diantaranya mengggunakan bahan bakar listrik. Sedangkan fasilitas pengisian listrik hanya 1000 unit.
Sebagai perbandingan, menurut Asosiasi Produsen Kendaraan Eropa (AEB), Uni Eropa telah memiliki lebih dari 1 juta kendaraan listrik pada akhir 2019 lalu. AEB juga memprediksi sedikitnya 1000 kedaraan listrik akan dijual di Rusia tahun ini karena pasar diperkirakan tumbuh dua kali lipat.
Discussion about this post