AUTOINDO.ID,SWEDIA–Nama Volvo identik dengan produk kendaraan yang aman dan bermutu. Tak hanya itu, selain konsisten memproduksi kendaraan yang aman bagi manusia, Volvo juga berupaya membangun pabrik yang ramah lingkungan. Upaya itu terlihat dari perubahan yang dilakukan di pabrik pertama mereka di Torslanda, Swedia. Volvo tampaknya berambisi seluruh aktivitas produksinya ramah lingkungan pada 2025 dan mengurangi emisi karbon hingga 2,5 juta ton pada 2040 mendatang.
Proses produksi di pabrik yang berada di kota Gothenburg ini menggunakan tenaga biogas dan limbah industri yang diolah kembali menjadi energi listrik. Upaya itu sebelumnya telah dimulai sejak 2008 silam secara bertahap. Program ramah lingkungan sebelumnya telah dilakukan Volvo pertama kali pada pabrik mesin mereka di Skovde tahun 2018.
Upaya penghematan ini diklaim berhasil menghemat listrik yang dikeluarkan sebesar 7000 mWh pada 2020 lalu. Jumlah itu menurut Volvo sudah cukup untuk menerangi sekitar 450 rumah selama setahun. Upaya menciptakan udara bersih itu ditandai dengan tidak adanya peningkatan efek rumah kaca yang dilepas ke atmosfir akibat proses pemanasan yang terjadi di pabrik. Volvo berhasrat menerapkan program ini di seluruh pabriknya hingga pertengahan dekade ini.
![](https://i0.wp.com/autoindo.id/wp-content/uploads/2021/06/volvo-torsland-2-300x190.jpg?resize=300%2C190&ssl=1)
“Keberhasilan di Torslanda ini menjadi pencapaian luar biasa bagi kami,”kata Javier Varela, kepala bagian industri dan kualitas Volvo seperti dikutip Autoweek beberapa waktu lalu. Pihaknya berkomitmen untuk menciptakan pabrik ramah lingkungan 2025, dan ini menjadi komitmen untuk menciptakan lingkungan yang ramah.
Apalagi saat ini bagi pabrikan otomotif menciptakan industri yang ramah lingkungan menjadi suatu prestise bagi pabrikan otomotif. Apalagi dengan program kendaraan listrik yang kini sedang dikembangkan, diperkirakan proses produksi yang ramah lingkungan akan segera terwujud. Pasalnya selama ini bagi pabrik kendaraan menciptakan lingkungan udara yang bersih adalah suatu yang sulit diwujudkan. Namun, setidaknya ini adalah upaya positif yang patut diacungi jempol.
Dalam era kendaraan listrik, upaya mereduksi dampak lingkungan dari proses produksi logam, menjadi hal yang lebih penting daripada menghasilkan udara bersih di sekitar pabrik. Termasuk di dalamnya proses produksi baterai bagi kendaraan listrik.