spot_img
Rabu, September 10, 2025
  • HOME
BerandaBerita UtamaMobil Bertenaga Air Sudah Kita Gunakan?

Mobil Bertenaga Air Sudah Kita Gunakan?

- Advertisement -spot_img

AUTOINDO.ID, JAKARTA–Belakangan ini ramai soal isu Toyota bakal memproduksi mobil bertenaga air. Meski isu ini segera dibantah oleh pabrikan mobil terbesar di dunia itu, toh publik telanjur semakin penasaran soal ‘mobil bertenaga air’.

Kalau yang dimaksud ‘bertenaga air’ adalah memakai ‘fuel cell hidrogen’, maka Toyota sudah sejak awal dekade 2000-an mengembangkan Mirai. Sebuah mobil fuel cell yang dari knalpotnya menetes air yang bersih. Bahkan dalam beberapa demo, air dari knalpot itu bisa diminum.

Penulis pernah mencoba Mirai di Osaka dan merasakan mobil ini melaju dengan sensasi yang berbeda dibanding mobil bermesin bakar (combustion engine): halus, lembut, tanpa suara, dan perasaan pengemudi seolah menjadi aktivis lingkungan hidup.

Mirai memang hanya memanfaatkan mekanisme fuel cell hidrogen untuk mengisi baterai. Tenaga listrik dari baterai itulah yang kemudian menggerakkan roda mobil.

Apakah Mirai bisa disebut mobil bertenaga air? Air adalah gabungan Hidrogen (H) dan Oksigen (O2). Itulah mengapa kode kimianya adalah H2O (dua unsur hidrogen dan satu unsur oksigen). Hidrogen memang salah satu unsur pembentuk air, namun yang dipakai di dalam Mirai adalah hidrogen  yang disimpan di dalam tabung, lalu direaksikan dengan oksigen di dalam fuel cell stack, untuk kemudian menghasilkan listrik).

Tergantung apa definisi ‘bertenaga air’ menurut Anda. Apakah Mirai bertenaga air, mengingat hidrogen merupakan salah satu unsur air?

Sebuah contoh lain, mobil listrik yang mengisi baterainya dari colokan di rumah, apakah bisa dianggap bertenaga air? Bisa saja, ketika pembangkit listriknya dari waduk Jatiluhur yang airnya memutar turbin dan menghasilkan listrik untuk rumah Anda.

Lebih dari itu, kita bisa melihat di sejumlah wilayah, tenaga panas bumi dipakai untuk menghasilkan listrik. Lantas apakah mobil yang baterainya diisi dengan listrik itu bisa disebut ‘mobil bertenaga uap’ (karena panas bumi digunakan untuk menghasilkan uap panas yang kemudian menggerakkan turbin penghasil listrik). Dan jangan lupa, uap itu adalah air, bukan?

Terserah Anda. Dan bagaimana dengan lokomotif? Uaplah yang menggerakkan piston dan memutar roda kereta, tetapi airlah yang direbus untuk menghasilkan uap, dan uap itu sendiri masih terdiri dari H2O alias air.

Dengan begitu, mesin uap juga bisa dianggap bertenaga air. Tetapi argumen balasannya juga ada: batu bara yang dibakar untuk merebus air itulah bahan bakar yang sebenarnya. Hmm…

Dan mobil listrik yang baterainya diisi dari pembangkit listrik bertenaga batu bara (banyak pembangkit listrik di Indonesia bertenaga batu bara) apakah masih bisa dianggap ramah lingkungan? Ahh, ini persoalan pelik lain lagi.

Kita kembali ke tenaga air. Teknologi lain untuk menciptakan energi kinetik dari air adalah roket botol. Dengan memompa udara ke dalam ruang (biasanya botol minuman plastik) yang juga berisi air, roket botol memakai air untuk melontarkan wadah dengan kecepatan cukup tinggi, ketika udara yang terkompresi dibiarkan keluar.

Sumber photo: pixabay.com dan toyota-europe.com

Tapi bagaimana udara itu dikompresi? Biasanya dilakukan oleh guru fisika dengan pompa sepeda. Jadi, apakah roket botol bertenaga manusia? Sampai batas tertentu, memang begitulah kenyataannya. Lantas guru itu ditenagai oleh apa? Ya, bisa nasi, bisa roti, bisa tempe, dan sebagainya.

Intinya adalah tergantung definisi Anda. Akan tetapi apakah ada mesin yang langsung menggunakan air untuk pembakaran?

Sampai hari ini, menurut berbagai sumber yang kredibel, belum ada  combustion engine (mesin bakar) yang langsung memakai air sebagai bahan bakar.

Banyak orang pernah mengklaim berhasil memanfaatkan air sebagai bahan bakar, namun semua itu tidak akuntabel (belum teruji secara sahih) dan sustainabel (berkelanjutan) sampai hari ini.

Sejumlah teori konspirasi bermunculan untuk membela ‘pseudosains’ mesin berbahan bakar air. Toh kenyataannya, mesin berbahan bakar air hanya lahir sebatas kontroversi, lalu menghilang dalam kabut urban legend. (MH)

- Advertisement -spot_img
Baca Juga
Related News