AUTOINDO.ID, TANGERANG–UMKM kembali membuktikan ketangguhannya sebagai penopang ekonomi rakyat di tengah perlambatan ekonomi global. Di ajang GIIAS 2025, peran strategis UMKM menjadi sorotan dalam Dialog Industri Otomotif Nasional bertajuk “UMKM Di Tengah Badai: Menjaga Ekonomi Rakyat Saat Perlambatan Ekonomi Global” yang digelar oleh Indonesia Center for Mobility Studies (ICMS).
Dalam forum yang mempertemukan pelaku otomotif dan perwakilan UMKM ini, terungkap bagaimana kendaraan niaga terutama yang berbasis listrik dapat menjadi solusi efisiensi biaya dan penguatan daya saing sektor usaha kecil.
DFSK sebagai produsen otomotif turut mendorong transformasi ini dengan menghadirkan kendaraan niaga seperti Supercab dan Gelora E. Keduanya menawarkan efisiensi operasional dan ramah lingkungan, sangat cocok bagi pelaku UMKM.
“Kami melihat peran UMKM sangat strategis dalam menjaga roda perekonomian. Oleh karena itu, DFSK menghadirkan solusi kendaraan niaga yang efisien dan berkelanjutan,” tutur Cing Hok Rifin, Director of Sales PT Sokonindo Automobile.
Ketua ICMS, Munawar Chalil, menambahkan bahwa sinergi antar sektor sangat dibutuhkan agar UMKM dapat terus berkembang secara berkelanjutan.
“Kolaborasi dalam menyediakan kendaraan niaga yang andal dan ramah lingkungan adalah langkah konkret membangun UMKM yang tangguh.”

Sementara itu, Ketua Umum AKUMANDIRI, Hermawati Setyorinny, menekankan perlunya inisiatif nyata dalam membantu UMKM bertahan dan naik kelas.
“Pemanfaatan kendaraan listrik menjadi kunci daya saing ke depan. Tapi harus dibarengi pelatihan, pembiayaan, dan infrastruktur yang kuat.”
Bentuk dukungan nyata pun hadir dari DFSK, yang menyerahkan masing-masing satu unit Supercab dan Gelora E kepada AKUMANDIRI sebagai unit contoh bagi lebih dari 500 ribu anggota UMKM.
Melalui dialog ini, ICMS dan para pelaku otomotif menunjukkan bahwa inovasi kendaraan, bila selaras dengan kebutuhan UMKM, dapat menjadi motor penggerak menuju ekonomi rakyat yang tangguh dan berkelanjutan.