AUTOINDO.ID.MICHIGAN–Masalah kelangkaan semi konduktor atau chip yang dibutuhkan industri otomotif global telah berdampak buruk pada bisnis industri ini. Angka kerugian dari terganggunya penjualan secara global telah mencapai 110 miliar dolar AS. Jumlah itu dua kali lebih tinggi dari perkiraan semula yang hanya 61 miliar dolar AS.
Menurut lembaga konsultan, AlixPartners, yang menangani masalah tersebut, industri otomotif kini juga harus menanunggu kerugian terganggunya proses produksi 3,9 juta kendaraannya akibat kelangkaan chip tersebut. Angka itu lebih tinggi dari prediksi sebelumnya empat bulan lalu yang hanya 2,2 juta unit kendaraan. Angka tersebut baru berkisar 4,6 persen dari 84,6 juta kendaraan yang diproyeksikan AlixPartners dari total produksi sepanjang 2021 ini.
Kalangan pabrikan seperti Fotrd Motor Co dan General Dynamics Co menyebutkan, kuartal kedua ini bagaikan bencana yang akan lebih buruk. Karena itu mereka akan diam atau mengurangi produksi sementara guna mengatasi kelangkaan komponen vital tersebut. Bahkan hingga akhir tahun ini tampaknya kondisi belum pulih benar. “Masih berdampak buruk bagi industri pada kuartal ketiga atau keempat,”kata Mark Wakefield, pengamat otomotif seperti dikutip Bloomberg, dalam sebuah kesempatan wawancara.
Gangguan pasokan chip ini dapat mendorong kenaikan harga kendaraan baur maupun bekas. Bahkan pengamat otomotif lain menyebutkan, kelangkaan Chip ini akan memicu inflasi lebih tinggi. Diprkirakan produksi global akan terpangkas hingga 3 juta kendaraan pada enam bulan ini
Menurut Reuters, Mazda Motor Corp Jumat pekan silam juga menyebutkan masalah semikonduktor ini diperkirakan akan berdampak pada 100 ribu kendaraan yang diproduksi industri otomotif Jepang. Namun, Mazda akan menggunakan kemampaun yang guna mengurangi dapak terhadap 70 ribu produksinya. Merebaknya pandemi Covid-19 di dunia saat ini telah mendorong banyak orang bekerja di rumah.
Hal ini memicu meningkatnya permintaan perangkat elektronik seperti ponsel atau komputer jinjing yang juga membutuhkan semi konduktor hingga mendorong kelangkaan perangkat semi konduktor. Padahal sebagian besar instruksi manajemen dalam mesin kendaraan modern banyak melibatkan peran dari chip tersebut.